TAKALAR,JURNALINDEPENDENT– Dandim 1426/Takalar Letkol Inf Faizal Amin, S.I.P, bersama Forkopimda hadiri upacara Hari Kesadaran Nasional dirangkaikan dengan Hari Bela Negara Ke-76, Hari Guru Nasional, HUT Ke-79 PGRI Dan Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa ringkat Kab. Takalar Tahun 2024., di Lapangan upacara Kantor Bupati Takalar Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Kalabbirang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar. Selasa, 17/12/2024.
Dalam amanat Presiden RI dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang bacakan oleh Irup PJ. Bupati Takalar Dr Setiawan Aswad, M.Dev., Plg mengatakan, momen ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk mengenang sejarah, menanamkan semangat bela negara, menghormati peran guru, serta memperkuat rasa cinta kita terhadap bangsa dan daerah.
“Hari Kesadaran Nasional yang kita peringati hari ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita sebagai abdi negara. Kesadaran akan tugas dan pengabdian kita harus selalu menjadi fondasi dalam melayani masyarakat Kabupaten Takalar demi kemajuan daerah yang kita cintai, “ungkap PJ. Bupati.
Hari Bela Negara ke-76 yang kita peringati hari ini adalah momentum untuk memperkokoh komitmen kita dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bela negara bukan hanya tugas TNI dan Polri, tetapi merupakan kewajiban seluruh elemen masyarakat. Dengan semangat ini, mari kita terus menjaga persatuan dan kesatuan serta mengukuhkan rasa cinta kepada tanah air.
Pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-79 PGRI, kita mengenang jasa para guru yang telah mencerdaskan anak bangsa. Guru adalah pilar utama dalam membangun generasi penerus yang unggul, bermartabat, dan berdaya saing. Kepada para guru, saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan. Teruslah menjadi pelita yang menerangi jalan generasi muda kita menuju masa depan yang gemilang.
Hari ini juga, kita memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan sebagai penghormatan atas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan. Peristiwa kelam ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk terus memperjuangkan keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian.
“Sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Takalar, mari kita jadikan momen ini untuk mempererat persatuan dan meningkatkan kerja sama. Semangat hari ini harus menjadi pijakan untuk membangun Takalar yang lebih maju, sejahtera, dan berkarakter, pungkasnya. (Pendim 1426)