Bone,jurnalindependent.com—–– Kemacetan parah sering terjadi di jalan penghubung Kabupaten Maros dengan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Selain sempit, jalan yang rusak juga menjadi penyebab kemacetan tersebut.Jalan poros Maros-Bone itu berkelok-kelok, mendaki gunung dan melintasi jurang di daerah Kecamatan Camba. Tak jarang kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur tersebut.dilansir Kompas.com (24/3/2024)
Jalan penghubung Kabupaten Maros dan Bone ini, ada dua daerah yang sering menjadi titik kemacetan, yakni di Kappang dan Tompo Ladang. Saat melintasi akses jalan ini pengemudi harus ekstrahati-hati dan penuh kesabaran. Pasalnya, dua daerah ini kerap menjadi titik kemacetan akibat adanya kendaraan yang rusak atau terbalik saat melakukan pendakian.termasuk saat musim hujan
Meski begitu, jalan ini menjadi jalur favorit bagi pengemudi mobil, truk, dan pengendara motor. Pasalnya, jalur ini merupakan jalan pintas yang dapat memangkas waktu perjalanan. Perjalanan dari Kota Makassar menuju Kabupaten Bone yang berjarak 150 km sebenarnya dapat ditempuh selama empat jam asalkan jalur tersebut tak macet dan mulus.
Adapun jalur alternatif lainnya berada di Kabupaten Barru melalui Bulu Dua yang jarak tempuhnya sekitar 200 km dengan kondisi jalan rusak parah. Jalan Camba ini pun sering dilalui truk barang ataupun mobil angkutan penumpang yang hendak ke Kabupaten Bone, Sinjai, dan Soppeng. Selain itu, banyak juga kendaraan yang melakukan penyeberangan kapal feri dari Kabupaten Bone ke Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Jika ada mobil rusak atau kecelakaan di Camba ataupun Tompol Ladang, penderitaan para sopir dimulai. Apalagi, kondisi di jalan tersebut sepi karena tak ada rumah warga.”Kalau sudah ada mobil rusak atau mobil terbalik di Camba atau Tompo Ladang, biasa sampai pagi baru bisa lolos. Jadi kami biasa menginap di mobil yang mengular hingga sekitar 5 atau 6 kilometer,” kata sopir angkutan, Ato, ketika dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023).
“Jadi kalau ada kemacetan di Kappang atau Tompo Ladang, lebih bagus tunda pemberangkatan dulu. Biasanya kami mencari masjid, warung, atau tempat peristirahatan sampai arus kembali lancar,” ujarnya.
“Saya warga Bone yang biasa ke Kota Makassar, berharap sih segera diperbaiki jalanan ini. Biar tidak ada lagi kemacetan panjang dan harus menunggu berjam-jam di tengah hutan,” harap Ba’bang.
Ba’bang menceritakan, dirinya pernah terjebak macet di Kappang. Saat macet total, ada beberapa mobil ambulans yang membawa orang sakit ikut terjebak macet. “Ya, terpaksa mobil ambulans itu juga ikut terjebak macet berjam-jam sampai arus kembali normal.Ambulans membawa orang sakit yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar,” bebernya.
Macet parah di jalan poros bone hingga mencapai 8 KM bahan ada warga bermalam di jalan saat pertama bulan puasa Ramadhan.(Internet/Kompas.com)